Bukan Motif Yogaya atau Surakarta, Ternyata Inilah Batik Tertua di Indonesia

Salah satu motif batik kontemporer Ponorogo yang bernama Lesoeng. Motif ini terpajang di website rumah-bumn.id yang notabene sebuah marketplace digital yang bertujuan mempromosikan batik kepada konsumen langsung. FOTO: rumah-bumn.id
Salah satu motif batik kontemporer Ponorogo yang bernama Lesoeng. Motif ini terpajang di website rumah-bumn.id yang notabene sebuah marketplace digital yang bertujuan mempromosikan batik kepada konsumen langsung. FOTO: rumah-bumn.id
0 Komentar

Batik Ponorogo sendiri eksistensinya hanya bertahan hingga abad ke-20 yang selanjutnya dilakukan oleh kerajaan yang ada di Jawa tengah. Hingga pada produksinya melebihi dari permintaan pasar.

Perlu diketahui, batik Ponorogo terbagi dua, yaitu klasik dan batik kontemporer. Batik klasik memiliki warna yang cenderung gelap dengan motif flora dan fauna yang motifnya condong ke Solo dan Jogjakarta.

Motif-motif itu diantaranya adalah latar ireng reog, sekar jagad, djarot asem, klitik dan sebagainya.

Baca Juga:Cara Mengakses Paylater di Aplikasi MyBCA, Limit Hingga 20 Juta dengan Tenor Sampai 12 BulanHarga dan Simulasi Kredit Honda BeAT di Bintang Motor Lemahabang Cirebon Bulan September 2023

Batik Ponorogo juga terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari kesenian reog yang menjadi ikon di daerah ini.

motifnya antara lain merak tarung, merak romantis, dan batik reog. Kain batik yang diproduksi tidak melulu tulis, tetapi juga cap sehingga semua kalangan mampu membeli batik.

Sementara, untuk batik kontemporer memiliki motif abstrak sehingga tidak bisa ditiru.

Salah satu batik kontemporer Ponorogo yaitu Batik Lesoeng, batik ini mulai populer sekitar 5 tahun yang lalu.

Batik Lesoeng adalah batik dengan lebih memberikan warna dalam batik yang sudah ada, memberikan kesan yang berbeda agar lebih menarik dan memberikan energi baru untuk para pengrajin batik dan pecinta batik. (Banyu)

0 Komentar