ARTIKELKITA – Berdasarkan hasil investigasi Pemerintah Irak, insiden kebakaran yang terjadi pada saat resepsi pernikahan yang menewaskan lebih dari 100 orang disebabkan kelalaian fatal.
Menurut Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari pada konferensi pers, Minggu 1 Oktober 2023 lalu bahwa pemilik gedung dan tiga anggota staf lainnya membiarkan 900 orang masuk ke dalam.
Padahal, gedung yang menjadi tempat resepsi pernikahan tersebut hanya berkapasitas maksimal 400 orang.
Baca Juga:Canggih Banget! Hyundai Sematkan Teknologi Baru di Mobil Listrik Andalannya IONIQ 5Bingung Tanggal 1 Oktober Dana Pensiun PNS Belum Cair, Ternyata Ini Masalahnya
Walaupun demikian, insiden kebakaran tersebut mengandung unsur ketidaksengajaan, tapi akibat kelalaian fatal.
Pemakaian dekorasi digedung tempat resepsi pernikahan tersebut ternyata mudah terbakar.
“Sehingga memudahkan api menyebar dengan cepat dan mengubah ruangan menjadi bola api,” kata Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari.
Kobaran api tersebut akhirnya menjebak para tamu undangan yang berada di dalam gedung.
Tim SAR yang terjun untuk mengevakuasi para korban mengalami kesulitan, karena akses masuk dan keluar gedung yang sempit dan tidak banyak.
Dalam peristiwa nahas tersebut, sebanyak 150 orang mengalami luka-luka. Sedangkan, korban tewas mencapai 107 orang.
Korban yang luka dan tewas diusulkan untuk mendapat bantuan dari pemerintah.
Dan, hasil penyelidikan merekomendasikan pula agar pejabat setempat juga ditindak secara hukum.
Baca Juga:Mumpung Masih Ada Waktu, Inilah Jadwal Seleksi CASN di Perpusnas Jakarta, Blitar dan Bukit TinggiBukan Motif Yogaya atau Surakarta, Ternyata Inilah Batik Tertua di Indonesia
Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al-Sudani pun mengunjungi para korban di dua rumah sakit.
Dihadapan keluarga korban, dia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban pihak terkait. (Tim Redaksi)