Pantura di Malam Hari: Jalan Pulang yang Penuh Kecemasan bagi Pengendara Motor

Ilustrasi: Didin Supirman
Kisah pengendara sepeda motor yang setiap hari melewati jalur Pantura Cirebon di malam hari.
0 Komentar

ARTIKELKITA.COM – Malam baru saja turun ketika Maman memutar kunci motornya dan menyalakan mesin yang mulai menua.

Dari tempat kerjanya di wilayah Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, ia bersiap menempuh perjalanan pulang menuju rumahnya di Desa Kalimukti, Kecamatan Pabedilan.

Jaraknya tak seberapa, hanya belasan kilometer. Tetapi bagi Maman, jarak itu terasa seperti perjalanan panjang yang harus dilewati dengan penuh kecemasan.

Baca Juga:Dudi Suryadarma Buktikan Cirebon Punya Kelas, Karyanya Menang di Film Pendek Terfavorit TVRI Jabar 2025Jawa Barat Genjot Revolusi Transportasi Rel: Dari Jaka Lalana hingga Kereta Kilat Pajajaran

Ia harus menembus jalur Pantura lintasan sibuk yang tak pernah benar-benar tidur. Di sana, ratusan kendaraan besar melintas setiap jam, mulai dari truk bertonase berat, bus antarkota, hingga kontainer raksasa yang moncongnya seolah menyapu angin.

Beberapa bulan terakhir, jalur ini kembali banyak menyimpan cerita kelam: pengendara motor yang terserempet, terjatuh, bahkan terlindas truk.

“Saya hampir setiap malam lewat situ. Dengar kabar motor terlindas mobil itu bikin was-was,” kata Maman, menatap helm yang kacanya sudah kusam tergores air hujan.

“Selain human error, jalannya juga nggak mulus, jadi motor susah dikendalikan.”

Bagi Maman, pulang kerja bukan sekadar rutinitas. Itu adalah perjalanan yang harus ia menangi, dengan adrenalin yang terus naik turun, terutama ketika malam tiba.

Ketika Pantura Bukan Lagi Sekadar Jalan Raya

Jalur Pantura di Kabupaten Cirebon sebenarnya adalah urat nadi pergerakan logistik nasional. Di siang hari, ia seperti pesta suara deru mesin, klakson, dan aktivitas warga di kanan kiri jalan.

Namun di malam hari, Pantura berubah watak. Penerangan minim membuatnya tampak seperti lorong gelap yang panjang.

Baca Juga:Langkah Berani XTC Kabupaten Cirebon: Usulkan Pansus Pengawasan Hiburan MalamFestival Jamblang 2025: Cara Hidupkan Kembali Tradisi Cirebon dan Magnet Wisata Baru

Maman sudah bertahun-tahun melewati jalur ini, tapi akhir-akhir ini ia merasa kondisi jalan semakin tidak bersahabat.

“Kalau malam, jalannya gelap banget, Mas. Di beberapa titik itu bener-bener nggak ada PJU,” ujarnya.

Ia menyebut satu per satu titik rawan yang selalu membuatnya waspada seperti di wilayah Desa Kanci, Rawaurip, Ender, Gebang Ilir sampai Playangan.

Di titik-titik itu, kendaraan besar melaju tanpa kompromi. Sementara motor? Seolah hanya serpihan kecil di tengah aliran logistik raksasa.

0 Komentar