ARTIKELKITA.COM – Suasana di jalur kereta api yang dikelola oleh PT KAI Daop 3 Cirebon terlihat lebih sibuk dari biasanya.
Bukan disebabkan oleh padatnya penumpang atau arus lalulintas kereta api. Tapi, langkah kaki para petugas PT KAI Daop 3 Cirebon yang menyusuri rel, guna memastikan setiap perjalanan kereta api berlangsung selamat, nyaman dan andal.
Apalagi, memasuki akhir November adalah waktu menjelang masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.
Baca Juga:Bukan Sekadar Kontes, Begini Perjalanan Nok Hijab IDOLA 2025 Mencetak Influencer Muda CirebonMengapa Ari-Ari Bayi Baru Lahir Dikubur? Ini Jawaban Filosofis dari Tradisi Jawa
Di tengah teriknya cuaca Minggu 23 November 2025 pagi, jajaran manajemen PT KAI Daop 3 Cirebon berjalan perlahan dari Stasiun Cikampek hingga Tanjungrasa.
Long march ini bukan sekadar inspeksi rutin, melainkan upaya pencegahan menghadapi lonjakan perjalanan pada periode Nataru 2025-2026 yang dikenal sebagai musim tersibuk transportasi nasional.
Memeriksa Setiap Detail dengan Menelusuri Jalur Kereta Api
Tak berhenti sampai di situ, pengecekan sarana dan prasarana kereta api dilanjutkan Selasa 25 November 2025.
Kali ini, pemeriksaan sarana perkeretaapian menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) Inspeksi.
Kereta khusus ini berhenti di sejumlah stasiun strategis, mulai dari Cirebon, Arjawinangun, Jatibarang, Haurgeulis, Pegadenbaru, hingga Pasirbungur.
Tujuannya, untuk memeriksa kondisi fasilitas, kebersihan, pelayanan, dan sarana pendukung perjalanan penumpang.
Vice President Daop 3 Cirebon, Sigit Winarto mengatakan, kegiatan ini sebagai strategi preventif sekaligus wujud komitmen layanan.
Baca Juga:Datang Lebih Awal 3 Jam, Wartawan Ini Malah Ketipu Narasumber MisteriusTak Banyak yang Tahu, Begini Cara Jurnalis Lakukan Self-Healing untuk Hilangkan Kepenatan Pacsa Deadline
“Kami ingin memastikan seluruh infrastruktur berada dalam kondisi terbaik agar setiap perjalanan kereta api berlangsung selamat, aman dan nyaman,” katanya.
Pengecekan dari Rel, Sinyal, Hingga SDM
Tim manajemen yang terdiri dari Deputy, Manager, QC, hingga Assistant Manager ikut turun langsung ke lapangan.
Mereka memeriksa kondisi rel dan bantalan, wesel dan sistem persinyalan, fasilitas perlintasan sebidang (JPL), kebersihan ruang tunggu, pelayanan di stasiun.
Hingga kesiapan petugas di Resort Jalan dan Jembatan (JJ) serta Resort Sinyal dan Telekomunikasi (Sintel).
Tak terkecuali Depo Kereta dan Depo Lokomotif Cirebon menjadi pusat perhatian untuk memastikan sarana siap menghadapi lonjakan perjalanan.
Setiap temuan, sekecil apa pun, langsung diinventarisasi untuk diperbaiki sebelum masa Angkutan Nataru dimulai.
