ARTIKELKITA.COM – Dunia jurnalisme sering dipenuhi dengan momen mendebarkan, investigasi serius, hingga liputan yang membuat adrenalin terpacu.
Namun, dibalik itu semua, ada sisi lain yang tidak kalah warna-warni: kekonyolan yang kadang muncul begitu saja dan membuat para wartawan menggelengkan kepala sambil tertawa.
Di antara dinamika itulah, sebuah kisah unik terjadi pada Selasa 25 November 2025 siang.
Baca Juga:Tak Banyak yang Tahu, Begini Cara Jurnalis Lakukan Self-Healing untuk Hilangkan Kepenatan Pacsa DeadlineDiduga Lakukan Pungli Dana BOS SD, 3 Pejabat Disdik Kabupaten Cirebon Dilaporkan ke Polisi
Sebuah peristiwa yang bagi sebagian wartawan yang terlibat lebih terasa seperti candaan asam daripada pengalaman liputan yang berharga.
Cerita ini bermula dari seorang wartawan bernama Adang. Ia bukan wartawan baru, bukan pula yang paling junior.
Namun, pada hari itu, ia sukses membuat beberapa wartawan dari berbagai media datang berbondong-bondong ke sebuah restoran demi menemui “narasumber kakap” yang, ternyata, tak pernah muncul sama sekali.
Dan begitulah sebuah kisah “kekecewaan berjamaah” dimulai: pelan, geli, dan lama-lama menjadi bahan tertawaan pahit.
Telepon Misterius yang Menggugah Harapan
Segalanya bermula sehari sebelumnya. Adang menerima telepon dari seseorang yang tak ia kenal. Orang itu berbicara seolah berpengetahuan luas tentang proyek pemerintah Provinsi Jawa Barat, proyek yang kabarnya sedang digarap di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah—di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon.
Topik telepon tersebut menggelitik rasa penasaran Adang. Walaupun pembicaraan mereka tidak ia ceritakan secara detail, Adang tampak sangat yakin bahwa orang yang menghubunginya bukan sembarang narasumber. “Kakap,” mungkin itu istilah yang ada di kepalanya.
Orang yang menelepon memperkenalkan diri sebagai Asep, seorang staf engineering. Tidak jelas engineering apa, dari instansi mana, atau sedang mengurusi proyek apa. Namun bagi Adang, panggilan itu terasa seperti peluang emas. Peluang yang tidak ingin ia lewatkan seorang diri.
Baca Juga:Pemuda Cirebon Timur Pasang Spanduk Tuntut Transparansi Aktivitas Gedung Ini di CiledugDiduga Ada Praktik Monopoli Limbah oleh Perusahaan di Pabrik Sepatu Cirebon Timur, Hamzaiya Angkat Bicara
Seperti wartawan yang ingin berbagi “rejeki liputan”, ia mulai menelpon rekan-rekannya.
Mengajak mereka bertemu sang narasumber misterius itu di sebuah restoran pada keesokan harinya.
Ia tampak sangat yakin. Bahkan memberikan kesan seolah narasumber tersebut membawa kabar besar yang tentu saja akan berharga untuk dijadikan berita.
