“Saya tidak terima sama sistem perusahaan, seharusnya karyawan sakit diberi pengobatan. Minimal tidak dimarahi, kan sakit juga posisi saat kerja.” kenangnya.
Beberapa minggu setelah kejadian itu, Maman sendiri jatuh sakit. Ia menghubungi bosnya untuk meminjam uang (kasbon), tetapi responnya dingin.
Bahkan menurut cerita teman-temannya, sang bos sempat marah-marah.
Maman memaksakan berangkat kerja meskipun masih sakit, lalu memutuskan untuk mengundurkan diri pada hari itu juga.
Kembali Jadi Kuli dan Pindah ke Satpam
Baca Juga:Dudi Suryadarma Buktikan Cirebon Punya Kelas, Karyanya Menang di Film Pendek Terfavorit TVRI Jabar 2025Jawa Barat Genjot Revolusi Transportasi Rel: Dari Jaka Lalana hingga Kereta Kilat Pajajaran
Setelah keluar dari pekerjaan kurir, Maman kembali bekerja sebagai kuli bangunan. Beberapa bulan kemudian, ia mendapat tawaran baru: menjadi satpam di kantor developer. Tanpa ragu ia terima.
Namun lagi-lagi, pekerjaannya tidak bertahan lama. Ia hanya mampu bertahan selama sepuluh bulan.
Masalahnya sederhana tetapi bagi Maman sangat prinsipil: ia dilarang meninggalkan kantor meskipun waktu salat Jumat. Aturan itu membuatnya berpikir ulang. Ia memilih berhenti.
Jualan Jasuke di Pasar Malam
Setelah keluar dari pekerjaan satpam, Maman kembali ke pekerjaan lamanya sebagai kuli bangunan.
Namun kali ini ia mencoba hal baru: berjualan jasuke (jagung susu keju) di pasar malam.
Sebenarnya, jiwa berdagang sudah tumbuh sejak ia masih Madrasah Aliyah. Dulu ia sering keliling menjual makanan setelah pulang sekolah.
Sayangnya, usaha jasukenya hanya bertahan tiga bulan. Ada sesama pedagang yang merasa tersaingi dengan kehadiran Maman.
Baca Juga:Langkah Berani XTC Kabupaten Cirebon: Usulkan Pansus Pengawasan Hiburan MalamFestival Jamblang 2025: Cara Hidupkan Kembali Tradisi Cirebon dan Magnet Wisata Baru
Ketua kelompok pasar malam pernah memberitahu bahwa ada pedagang yang tidak senang karena omsetnya menurun sejak Maman ikut berjualan.
“Penjual tersebut mungkin ngomong ke ketua kelompok pasar malamnya. Ketua kelompok pernah bilang kalau ada yang tidak suka kamu jualan di sini, tapi tenang saja rezeki sudah ada yang ngatur,” cerita Maman.
Meski begitu, Maman memilih mundur. Ia merasa tidak ingin bermasalah dengan orang lain.
Pekerjaan Berganti, Semangat Tak Pernah Padam
Setelah berhenti dari usaha jasuke, Maman kembali membantu ayahnya. Selain kerja bangunan, ia juga kerap membantu membuat pagar besi dan pekerjaan kecil lainnya. Kemudian ia mencoba pekerjaan baru lagi: menjadi helpercook di sebuah asrama.
