ARTIKELKITA.COM – Minggu 23 Desember 2025 sore di Grage Mall Cirebon terasa berbeda dari biasanya.
Gemerlap cahaya lampu panggung menyala terang, riuh tepuk tangan dari sejumlah pengunjung Grage Mall Cirebon menggema, ditambah sorot lensa kamera menjurus pada para finalis muda yang melangkah pede.
Grand Final Nok Hijab IDOLA Cirebon 2025 bukan sekadar kompetisi kecantikan untuk perempuan muslimah.
Baca Juga:Mengapa Ari-Ari Bayi Baru Lahir Dikubur? Ini Jawaban Filosofis dari Tradisi JawaDatang Lebih Awal 3 Jam, Wartawan Ini Malah Ketipu Narasumber Misterius
Tapi, gelaran ini merupakan ajang untuk mengembangkan karakter, kreativitas dan masa depan sektor pariwisata di Kota Cirebon.
Acara yang mendapat support penuh dari Pemerintah Kota Cirebon ini menampilkan suasana luxury sekaligus edukatif.
Di balik gemerlap panggung pentas, tersimpan sejuta harapan, yakni lahirnya duta-duta Kota Cirebon yang mampu membawa daerahnya ke pentas provinsi, nasional, bahkan internasional.
Panggung untuk Menjadi Influencer Positif
Wakil Walikota Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, tampak hadir menyaksikan langsung pentas tersebut.
Wakil Walikota melihat ajang ini sebagai ruang strategis bagi generasi muda untuk belajar, tampil dan memberi dampak positif bagi lingkungannya.
“Mari gunakan panggung ini bukan hanya untuk meraih mahkota, tetapi untuk menjadi influencer dan trendsetter positif bagi generasi muda Kota Cirebon,” bebernya.
Bagi Wakil Walikota Cirebon, para peserta bukan hanya finalis, tetapi calon pemimpin muda yang nantinya akan mengamplifikasi kearifan lokal sekaligus wajah ramah Kota Cirebon.
Baca Juga:Tak Banyak yang Tahu, Begini Cara Jurnalis Lakukan Self-Healing untuk Hilangkan Kepenatan Pacsa DeadlineDiduga Lakukan Pungli Dana BOS SD, 3 Pejabat Disdik Kabupaten Cirebon Dilaporkan ke Polisi
Sehingga, dia pun berharap sang pemenang dapat menjadi representasi perempuan beretika, berbudaya, dan berdaya saing tinggi.
Tempat untuk Belajar, Berkarya, dan Membentuk Karakter
Grand final ini ternyata mampu menjadi perhatian masyarakat sebagai tontonan menarik.
Lebih dari itu, ajang ini juga ternyata menjadi ruang pembentukan karakter: melatih kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, hingga kecintaan pada budaya leluhur.
Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menjadikan kompetisi ini sebagai langkah konkret dalam menyiptakan duta pariwisata dan ekonomi kreatif.
Makanya, diharapkan generasi muda bisa membawa semangat baru dalam mempromosikan kuliner, budaya, dan produk UMKM di Kota Cirebon.
“Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah mesin pertumbuhan masa depan kota,” tegas Wakil Walikota.
