ARTIKELKITA.COM – Di tengah hiruk-pikuk kesibukan sebagai penulis lepas yang hampir setiap hari turun ke lapangan, Didin menemukan cara sederhana namun efektif untuk merawat kewarasannya: menonton drama China pendek.
Di antara jadwal yang padat, tekanan pekerjaan, dan ritme hidup yang menuntut banyak hal, layar ponsel menjadi tempatnya beristirahat sejenak dari dunia luar.
Baginya, drama-drama berbahasa Mandarin yang berseliweran di Facebook bukan sekadar tontonan pengisi waktu.
Baca Juga:Diduga Lakukan Pungli Dana BOS SD, 3 Pejabat Disdik Kabupaten Cirebon Dilaporkan ke PolisiPemuda Cirebon Timur Pasang Spanduk Tuntut Transparansi Aktivitas Gedung Ini di Ciledug
Di balik adegan-adegan dramatis, tokoh-tokoh penuh konflik, dan alur cerita yang sering kali mudah ditebak, Didin melihat sesuatu yang lebih dalam pelajaran hidup tentang moral, etika, dan nilai-nilai yang diam-diam meneguhkan dirinya dalam menjalani keseharian.
Mengejar Berita, Menghadapi Realita
Setiap pagi, Didin sudah bersiap dengan peralatan kerjanya: buku catatan, ponsel, kamera kecil, dan segudang tugas yang menunggu untuk dikejar.
Sebagai penulis lepas yang bertugas mengumpulkan bahan berita untuk perusahaan medianya, ia harus berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.
Wawancara dengan pejabat, mencari narasumber di desa terpencil, meliput kegiatan masyarakat, hingga harus mengejar informasi yang kadang berubah-ubah.
Bekerja di lapangan membuatnya banyak bertemu orang semua dengan karakter dan kisah berbeda.
Ada pejabat yang bicara dengan penuh formalitas, ada warga yang meledak-ledak karena kecewa, ada pula tokoh lokal yang begitu antusias menceritakan program di wilayahnya.
Semua dinamika itu menuntut Didin untuk selalu fokus, menjaga profesionalitas, dan mengelola emosi.
Baca Juga:Diduga Ada Praktik Monopoli Limbah oleh Perusahaan di Pabrik Sepatu Cirebon Timur, Hamzaiya Angkat BicaraDorong Kemajuan Cirebon Timur, Dusun Mahkota Resto Ikut Berperan dalam Kesuksesan Acara FCTM
Namun ada sisi lain dari pekerjaan ini: rasa lelah mental yang sering datang diam-diam.
“Kalau di lapangan itu kan ketemu banyak orang, harus peka sama situasi. Kadang capek, bukan cuma fisik tapi pikiran juga,” kata Didin suatu malam.
Di balik setiap berita yang ia tulis, ada proses panjang yang tidak tampak. Menunggu narasumber berjam-jam, pulang larut malam setelah liputan, atau tiba-tiba diminta mengubah naskah sesaat sebelum dikirim.
Aktivitas yang mungkin tampak kecil, tapi jika berulang setiap hari, menjadi penumpuk stres yang tidak ringan.
Teman Malam setelah Sehari yang Melelahkan
