“Gunungjati ini istimewa, dapat dua. Itu menunjukkan kekayaan budaya yang luar biasa,” tutur Amin.
Pelestarian Budaya Tak Boleh Diam Ditengah Efisiensi Anggaran
Namun di tengah kebanggaan itu, Amin tak menutup mata dengan tantangan. Tahun 2026 diproyeksikan sebagai tahun penuh efisiensi anggaran, termasuk pemangkasan transfer ke daerah (TKD). Banyak agenda kebudayaan terancam tidak teranggarkan.
“Kami tetap berupaya agar pelestarian budaya tetap berjalan. Salah satunya dengan melibatkan pelaku ekonomi kreatif,” tegas Amin.
Baca Juga:BBM dan LPG Dipastikan Aman Saat Nataru: Begini Kesiapan Pertamina Patra Niaga Sambut Libur PanjangBukan Sekadar Kontes, Begini Perjalanan Nok Hijab IDOLA 2025 Mencetak Influencer Muda Cirebon
Ia menilai kerja sama dengan sektor swasta, CSR perusahaan, dan keterlibatan pengusaha menjadi solusi penting agar festival seperti ini tidak hilang dari kalender budaya Cirebon.
“Kita perlu menggandeng pengusaha luar untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budaya atau ekraf,” ujarnya.
Camat Jamblang, Carsono, ikut merasakan dampak positif festival ini. Menurutnya, geliat ekonomi mulai terasa.
Lapak UMKM ramai, pengunjung berdatangan, dan antusiasme warga meningkat.
“Festival Jamblang ini membangkitkan wisata dan tradisi masyarakat. Sangat mendukung sekali,” ungkapnya.
Carsono berharap festival ini bisa terus diselenggarakan setiap tahun, tentunya dengan dukungan pihak ketiga agar berkelanjutan.
“Acara ini membangkitkan gairah warga, terutama pelaku ekraf. Perekonomian Jamblang terangkat, tradisinya terjaga,” tuturnya.
Kelenteng Jamblang sendiri sedang dalam proses penetapan sebagai cagar budaya—sebuah langkah penting yang bisa memperkuat identitas Jamblang sebagai destinasi budaya yang unik.
Baca Juga:Mengapa Ari-Ari Bayi Baru Lahir Dikubur? Ini Jawaban Filosofis dari Tradisi JawaDatang Lebih Awal 3 Jam, Wartawan Ini Malah Ketipu Narasumber Misterius
Festival Jamblang 2025 bukan hanya agenda seremonial. Acara ini merupakan tempat bertemu antara generasi muda dan warisan nenek moyang, ruang tumbuh bagi pelaku ekonomi kreatif, serta ruang harapan bagi masa depan wisata Jamblang.
Di tengah tantangan anggaran, masyarakat Jamblang menunjukkan bahwa budaya tetap hidup selama warganya mau menjaga, merayakan, dan memperjuangkannya.
Dan di halaman Kelenteng Jamblang yang megah itu, semangat itu terasa begitu nyata. (***)
